Isinya tulisan-tulisan dari bahan omongan yang pengin diomongin .... Inget praktikum Sosiologi Pedesaan waktu Tingkat Persiapan Bersama-IPB, kalo bikin laporan harus banyak ngecap, jadi-lah jualan kecap. Jangan anggap terlalu serius dan jangan pula dianggap becanda hahaha ...

loading...
loading...

Hujan Abu Tipis Diduga dari Slamet Melanda Purwokerto

Metrotvnews.com, Purwokerto: Hujan abu tipis melanda Kota Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2014) siang. Warga menduga abu tersebut berasal dari Gunung Slamet.

"Guyuran abunya memang tidak terlalu kelihatan, tapi di mata terasa pedih," kata warga Purwokerto, Zakaria, kepada Antara, hari ini. Abu terlihat mengotori kendaraan yang terparkir di luar ruangan.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sudrajat, mengaku belum menerima laporan mengenai hujan abu di Purwokerto.

"Beberapa hari sebelumnya memang ada laporan hujan abu tipis. Tapi kalau hari ini, saya tidak mendapat informasi," ujarnya.

Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan abu tersebut berasal dari Slamet yang hingga kini berstatus Siaga. Apalagi, dia menambahkan, semburan lava pijar Gunung Slamet hingga kini masih tergolong tinggi.

"Seperti tadi malam beberapa kali ada sinar api disertai lontaran lava pijar, tetapi tidak ada luncuran. Kondisi tersebut menunjukkan kalau aktivitas magma masih tinggi sudah terlihat sekali di permukaan, tetapi tidak terjadi luncuran seperti minggu kemarin," katanya.

Menurut dia, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun tetapi pihaknya tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Besok seperti apa, ya kita ikuti saja dulu," katanya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukannya pukul 06.00-12.00 WIB hari ini, embusan asap putih terlihat setinggi 150-200 meter. Sementara kegempaan tercatat 90 kali gempa embusan dan gempa tremor embusan dengan amplitudo 20-40 milimeter pada pukul 10.37-12.00 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (level I) menjadi "Waspada (level II) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB. Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas meningkat.

Pada 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, PVMBG menaikkan lagi status Gunung Slamet dari "Waspada" (level II) menjadi "Siaga" (level III). Status naik lantaran intensitas gempa maupun letusan semakin bertambah serta abunya semakin tinggi.

Pertengahan bulan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Siaga" pada Selasa (12/8), pukul 10.00 WIB.
(Jco)

No comments: