KARANGREJA-Aktivitas
vulkanik Gunung Slamet di Purbalingga semakin menunurun. Selasa (18/3),
letusan Gunung Slamet hanya terjadi satu kali dengan asap berwarna
putih kecoklatan setinggi 700 meter dengan arah angin condong ke arah
barat.
Aktivitas Gunung Slamet ini lebih
sedikit bila dibandingkan sebelumnya. Meskipun aktivitas mengalami
penurunan, status waspada masih diberlakukan untuk Gunung Slamet dengan
radius steril dua kilometer dari pusat kawah.
Dari pantauan visual Gunung Slamet di
Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Karangreja menunjukan semburan
awan putih sudah jarang sekali terlihat. Cuaca yang cerah membuat puncak
Gunung Slamet terlihat dari pos pendakian Bambangan.
"Biasanya setiap pagi asap coklat
diikuti asap putih rutin keluar sejak status waspada di berlakukan,"
tutur Ketua BPD Desa Kutabawa Slamet.
Ia menambahkan, sejak Gunung Slamet
ditetapkan menjadi waspada banyak masyarakat yang sengaja ingin melihat
dari dekat puncak Gunung Slamet. Biasanya para pengunjung hanya sampai
di Pos Pendakian Bambangan, para pengunjung dan masyarakat tidak boleh
melewati batas yang sudah ditentukan oleh petugas jaga di Pos Bambangan.
"Kebetulan cerah cuaca hari ini, masyarakat bisa melihat puncak secara langsung," imbuhnya.
Ia menjelaskan, karakter Gunung Api
Slamet berbeda dengan gunung berapi lainnya. Selama ini Gunung Slamet
hanya mengeluarkan letusan abu dan tidak sampai mengelurakan awan panas.
"Gunung Slamet lebih jinak," tambahnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, aktivitas Gunung
Slamet mengalami penurunan aktivitas sejak berapa hari terakhir ini.
Namun status Gunung Slamet masih belum
berubah sejak di tetapkan satu minggu lalu yakni masih dalam level
Waspada. "Status Gunung Slamet Selasa ini masih tetap Waspada dengan
radius dua kilometer steril dari puncak kawah," tuturnya.
Ia menambahkan dari data yang di terima
BPBD pada hari Selasa (18/3) menyebutkan, bahwa cuaca selama hari
Selasa cuaca terang, angin tenang. Ketinggian asap putih tebal yang
sebelumnya mencapai 800-1000 meter pada Selasa ini asap putih tebal
tinggi 100 - 700 Meter.
Selain itu gempa yang kerap terjadi
sebelumnya juga mengalami penurunan dratis. Selasa kemarin, gempa
letusan amak hanya terjadi dua kali gempa dengan lama gempa 120-130.
Sedangkan hembusan amak terjadi sebanyak 47 kali.
"Semoga saja penurunan aktifivitas
Gunung Slamet ini pertanda baik dan Status Gunung Slamet bisa kembali
normal secepatnya," imbuhnya.(Jok/bdg)
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment