Isinya tulisan-tulisan dari bahan omongan yang pengin diomongin .... Inget praktikum Sosiologi Pedesaan waktu Tingkat Persiapan Bersama-IPB, kalo bikin laporan harus banyak ngecap, jadi-lah jualan kecap. Jangan anggap terlalu serius dan jangan pula dianggap becanda hahaha ...

loading...
loading...

Aktivitas Gunung Slamet Turun, Status Tetap Waspada

Gunung Slamet terlihat dari Kabupaten Pangandaran

KARANGREJA - Aktivitas Gunung Slamet Senin (17/3) mengalami penurunan. Namun, status Waspada masih belum berubah dengan jarak aman dua Kilometer dari Puncak Gunung Slamet.
Dari pantauan di Pos Pendakian Bambangan Desa Kutabawa, letusan kecil yang sering terjadi sejak status Waspada diberlakukan, mulai berkurang. Suara gemuruh yang sering didengarkan oleh masyarakat saat malam pun tidak lagi terdengar.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga pukul 06.00-12.00 Wib menyebutkan, cuaca Gunung Slamet terang diikuti mendung pada siang hari.
Hembusan asap putih sedang sampai tebal hanya setinggi 50-100 meter. Sedangkan 3 kali letusan berwarna kecoklatan tinggi 500-800 meter  dengan kondisi angin condong ke arah Timur.
Sedangkan rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi (Seismik) terjadi tiga kali gempa. Selain itu terjadi 68 kali gempa tektonik lokal. Kendati aktivitas slamet  pada Senin kemarin sedikit menurun dibanding sebelumnya, Status Gunung Slamet masih waspada atau berada di level II.
Kepala BPBD Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, Gunung Slkamet masih belum berubah sejak di tetapkan satu minggu lalu yakni masih dalam level Waspada. Pasalnya, aktivitas Gunung Slamet belum sepenuhnya normal seperti biasanya.
"Aktivitas memang mengalami penurunan tapi status masih belum berubah yakni Waspada dengan jarak dua kilometer steril," tuturnya.
Ia menambahkan, pemantauan aktivitas Gunung Slamet terus dipantau. Sehingga, bila terjadi peningkatan aktivitas sewaktu-waktu kordinasi dengan petugas di lapangan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Priyo juga menghimbau, meskipun masih dalam status waspada masyarakat diharapkan agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada kabar yang sumbernya tidak bertanggungjawab.  "Jangan mudah percaya dengan oknum yang kurang bertanggungjawab," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Ir Prayitno M Si mengatakan, sampai saat ini pendakian Gunung Slamet masih ditutup bagi para pendaki dan masyarakat. Penutupan pendakian Gunung Slamet ini didasarkan pada status Gunung Slamet yang masih waspada dan belum menjadi normal.
"Selama status masih waspada para pendaki atau masyarakat dilarang melakukan pendakian," tuturnya. (Jok)

Sumber : JPNN

No comments: