Isinya tulisan-tulisan dari bahan omongan yang pengin diomongin .... Inget praktikum Sosiologi Pedesaan waktu Tingkat Persiapan Bersama-IPB, kalo bikin laporan harus banyak ngecap, jadi-lah jualan kecap. Jangan anggap terlalu serius dan jangan pula dianggap becanda hahaha ...

loading...
loading...

Haruskan Panik Ketika Ada Informasi Potensi Gempa SANGAT BESAR ?

Ketika kawan-kawan membaca berita Laut Selatan Mengirim Sinyal Ancaman Gempa, Kita Harus Waspada, apa yang dirasakan ? Takut, cemas, apa terancam ?


Menurut pakar :
Bencana-bencana yang merenggut banyak nyawa dan membuat negara merugi sebenarnya adalah akumulasi dari ketidakpedulian kita pada potensi bencana. "Kalau kita meng-underestimate potensi gempa, ini juga salah satu bentuk ignorance," ungkapnya.

Informasi potensi gempa yang sebenarnya memang bisa membuat panik dan takut. Namun, bagaimanapun, informasi tetap perlu diberikan dengan cara komunikasi yang pas sehingga tumbuh kesiapsiagaan menghadapi bencana serta perubahan sikap.



Apa yang harus dilakukan?

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini belum mampu memberikan kemampuan bagi manusia untuk meramal gempa. Pada saat yang sama, penelitian tentang beragam patahan penyebab gempa, serta yang terkait, masih terkendala dana. Di tengah situasi itu, apa yang harus dilakukan?


Terkait adaptasi yang bisa dilakukan warga, peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto,  menuturkan perlunya warga memiliki ruang aman untuk berlindung saat gempa.

Ruang aman bisa berupa ruang atau sudut mana pun di dalam rumah yang dibangun tahan gempa. Strategi ini merupakan alternatif, ketika membangun rumah tahan gempa masih sulit. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perlu mengampanyekannya.


Disarikan dari : kompas online 

No comments: