Isinya tulisan-tulisan dari bahan omongan yang pengin diomongin .... Inget praktikum Sosiologi Pedesaan waktu Tingkat Persiapan Bersama-IPB, kalo bikin laporan harus banyak ngecap, jadi-lah jualan kecap. Jangan anggap terlalu serius dan jangan pula dianggap becanda hahaha ...

loading...
loading...

Slamet Berstatus Siaga, 3 Posko Dihidupkan Kembali

Lontaran Material Pijar Gunung Slamet (Idhad Zakaria/Liputan6.com)
Liputan6.com, Banyumas - Peningkatan status Gunung Slamet dari waspada menjadi siaga telah memaksa petugas mengaktifkan kembali 3 posko AJU di Limpakuwus, Semaya dan Baturraden. Sebelumnya posko itu sempat ditarik mundur ke posko induk di Bakesbangpollinmas Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah.


Divisi pemberitaan Humas Sekretaris Daerah Banyumas Wachyono mengatakan, selain mengaktifkan 3 posko, jajaran terkait di Banyumas juga siaga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas bahkan langsung menggelar rapat koordinasi hari ini, Rabu (30/4/2014).

Kepala BPBD Banyumas Prasetyo mengatakan, rapat tersebut untuk merumuskan langkah selanjutnya. "Kami sudah mendapat info dan rekomendasi untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait," ujar Prasetyo di Banyumas. Beberapa pihak terkait yang dimaksud di antaranya Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Kodim 0701 Banyumas.

Rencananya, hasil rapat akan disosialisasikan kepada masyarakat. "Kita akan mendata ulang logistik dan kebutuhan darurat lainnya, hingga pengecekan jumlah penduduk di zona rawan terdampak," ujarnya.

Berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan, terdapat 35 desa dari 7 kecamatan di Kabupaten Banyumas yang mungkin terdampak erupsi. Selanjutnya dari 35 desa itu, petugas akan memfokuskan perhatian pada 7 desa di tiga kecamatan yang paling rawan terkena erupsi Gunung Slamet.

"Dengan peningkatan status ini, radius bahaya direkomendasikan 4 kilometer. Sejauh ini pemukiman warga masih berada di zona aman, karena desa terdekat berjarak sekitar 8 kilometer," ungkap Prasetyo. (Mut)

Sumber : Liputan6

No comments: