SLAWI - Gunung Slamet yang berada di wilayah selatan Kabupaten Tegal diprediksi tidak akan meletus.
Prediksi ini terlontar dari Ketua DPRD
Kabupaten Tegal Rojikin AH kemarin. Menurut politisi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, Gunung Slamet hanya mengeluarkan
material kecil saja.
Gunung setinggi 3,432 meter diatas
permukaan laut (dpl) itu tidak akan meletus seperti gunung Merapi atau
gunung lainnya. "Berdasarkan pengalaman saya, Gunung Slamet hanya
batuk-batuk saja," kata Rojikin, kemarin.
Pengalaman itu didapatnya sejak dirinya
duduk di bangku SMP yakni sekitar tahun 80-an. Kala itu, Gunung Slamet
hanya mengeluarkan lava pijar dan material kecil. Dan sejak itulah,
gunung tersebut berstatus aktif. Meski aktif, Rojikin yang mengaku
berdomisili di wilayah Balapulang itu yakin tidak akan meletus.
Karenanya, ia mengimbau kepada warga
supaya tidak panik. "Saya yakin orang-orang di sekitar Gunung Slamet
juga sudah terbiasa dengan kondisi begitu. Karena sejak saya kecil
gunung itu sudah sering mengeluarkan lava," kisahnya.
Hal senada juga dikemukakan Bupati Tegal
Ki Enthus Susmono baru-baru ini. Menurut Enthus, kendati status Gunung
Slamet berubah menjadi Siaga III, namun gunung tersebut tidak akan
meletus.
Kecuali hewan-hewan yang ada di hutan
Gunung Slamet turun ke pemukiman warga. "Patokan saya kalau hewan sudah
mulai turun, berati gunung slamet akan meletus," ungkapnya.
Seperti diketahui, Gunung Slamet awalnya berstatus Waspada. Namun sejak 30 April 2014 pukul 10.00, gunung tersebut berubah status menjadi Siaga level III. Dengan adanya kenaikan status itu, warga diminta untuk tidak mendekat dalam jarak 2 kilometer dari puncak gunung. (yer)
Sumber : jpnn
Seperti diketahui, Gunung Slamet awalnya berstatus Waspada. Namun sejak 30 April 2014 pukul 10.00, gunung tersebut berubah status menjadi Siaga level III. Dengan adanya kenaikan status itu, warga diminta untuk tidak mendekat dalam jarak 2 kilometer dari puncak gunung. (yer)
Sumber : jpnn
No comments:
Post a Comment